GIZI BURUK
Latar Belakang
Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan juga menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat. Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan negara yang dikenal dengan istilah Human Development Index (HDI).
Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu kurang gizi makro dan kurang gizi mikro Kurang gizi makro pada dasarnya merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan protein. Masalah gizi makro adalah masalah gizi yang utamanya disebabkan ketidak seimbangan antara kebutuhan dan asupan energi dan protein. Kekurangan zat gizi makro umumnya disertai dengan kekurangan zat gizi mikro.
.Timbulnya masalah kurang gizi pada anak dipengaruhi status gizi ibunya, serta mempengaruhi status gizi pada usia dewasa (inter-generation impact of malnutrition).Kurangnya konsumsi makanan & penyakit infeksi merupakan penyebab langsung, kemiskinan dan pendidikan yang rendah sebagai masalah utama yang harus ditanggulangi (Unicef, 1998).
Untuk itulah , Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap melalui program SIAGA GADA Gizi Buruk salah satunya selain Angka Kematian Ibu (AKI), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan AIDS, bermaksud mensosialisasikan /KIE kepada masyarakat tentang gizi buruk , penyebabnya , gejala dan tanda klinis , pencegahan bagaimana dan penanganan gizi buruk . Besar harapan masyarakat Kabupaten Cilacap menambah pengetahuan dan mampu melaksanakan / mengubah pola hidup / perilaku sehat sehingga Program Siaga GADA Gizi Buruk akan sukses / berhasil yang ditandai dengan penurunan angka kasus gizi buruk , bahkan Kabupaten Cilacap terbebas dari balita yang menderita gizi buruk.
Pengertian Gizi
Gizi adalah terjemahan dari kata “Nutrition” yang disebut sebagai nutrisi. Gizi juga dapat artikan sebagai sesuatu yang mempengaruhi adanya proses perubahan pada setiap makanan yang masuk dalam tubuh yang dapat mempertahankan tubuh tetap sehat.Pengertian Zat Gizi atau Nutrisi adalah zat pada makanan yang dibutuhkan oleh organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan yang dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh yang meliputi protein, vitamin, mineral, lemak dan air. Zat gizi diperoleh dari makanan yang didapatkan dalam bentuk sari makanan dari hasil pemecahan pada sistem pencernaan. Zat gizi dibagi menjadi dua yaitu zat gizi organik dan zat gizi anorganik. Zat -zat gizi organik seperti lemak, vitamin, karbohidrat, dan protein. Sedangkan zat gizi anorganik adalah terdiri dari air dan mineral. dan tidak itu saja Zat Gizi dikelompokkan atas beberapa macam seperti macam-macam zat gizi berdasarkan sumbernya, macam-macam zat gizi berdasarkan jumlahnya, dan berdasarkan fungsinya
Gizi adalah terjemahan dari kata “Nutrition” yang disebut sebagai nutrisi. Gizi juga dapat artikan sebagai sesuatu yang mempengaruhi adanya proses perubahan pada setiap makanan yang masuk dalam tubuh yang dapat mempertahankan tubuh tetap sehat.Pengertian Zat Gizi atau Nutrisi adalah zat pada makanan yang dibutuhkan oleh organisme untuk pertumbuhan dan perkembangan yang dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh yang meliputi protein, vitamin, mineral, lemak dan air. Zat gizi diperoleh dari makanan yang didapatkan dalam bentuk sari makanan dari hasil pemecahan pada sistem pencernaan. Zat gizi dibagi menjadi dua yaitu zat gizi organik dan zat gizi anorganik. Zat -zat gizi organik seperti lemak, vitamin, karbohidrat, dan protein. Sedangkan zat gizi anorganik adalah terdiri dari air dan mineral. dan tidak itu saja Zat Gizi dikelompokkan atas beberapa macam seperti macam-macam zat gizi berdasarkan sumbernya, macam-macam zat gizi berdasarkan jumlahnya, dan berdasarkan fungsinya
Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Sumbernya
• Nabati : nabati adalah sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
• Hewani : hewani adalah zat gizi yang berasal dari hewan
Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Jumlahnya
• Zat Gizi Makro atau Makronutrisi : Pengertian makronutrisi adalah zat gizi atau nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang besar dengan satuan gram. Yang termasuk zat gizi makro atau makronutrisi adalah protein, karbohidrat, dan lemak.
• Zat Gizi Mikro atau Mikronutrisi : Pengertian mikronutrisi adalah zat gizi atau nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil. yang termasuk zat gizi mikro adalah air, vitamin dan mineral.
Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Fungsinya
• Sumber Energi Bagi Tubuh : maksud dari sumber energi bagi tubuh atau tenaga bagi tubuh digolongkan pada jenis gizi seperti lemak, protein dan karbohidrat.
• Pembangun dan Penjaga Tubuh : maksud dari pembangun dan penjaga tubuh digolongkan pada jenis gizi seperti mineral, protein, vitamin dan lemak.
• Pengatur Kerja dalam Tubuh : maksud dari pengatur kerja dalam tubuh ialah untuk mengatur proses metabolisme yang ada dalam tubuh yang digolongkan pada jenis gizi seperti air, lemak, protein dan mineral
• Nabati : nabati adalah sumber zat gizi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
• Hewani : hewani adalah zat gizi yang berasal dari hewan
Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Jumlahnya
• Zat Gizi Makro atau Makronutrisi : Pengertian makronutrisi adalah zat gizi atau nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang besar dengan satuan gram. Yang termasuk zat gizi makro atau makronutrisi adalah protein, karbohidrat, dan lemak.
• Zat Gizi Mikro atau Mikronutrisi : Pengertian mikronutrisi adalah zat gizi atau nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil. yang termasuk zat gizi mikro adalah air, vitamin dan mineral.
Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Fungsinya
• Sumber Energi Bagi Tubuh : maksud dari sumber energi bagi tubuh atau tenaga bagi tubuh digolongkan pada jenis gizi seperti lemak, protein dan karbohidrat.
• Pembangun dan Penjaga Tubuh : maksud dari pembangun dan penjaga tubuh digolongkan pada jenis gizi seperti mineral, protein, vitamin dan lemak.
• Pengatur Kerja dalam Tubuh : maksud dari pengatur kerja dalam tubuh ialah untuk mengatur proses metabolisme yang ada dalam tubuh yang digolongkan pada jenis gizi seperti air, lemak, protein dan mineral
Fungsi Zat Gizi- Zat Gizi atau nutrisi memiliki fungsi bagi tubuh kita. Fungsi zat gizi adalah sebagai berikut.
•Sebagai sumber energi
•Memperbaiki sel-sel rusak
•Sebagai sumber pertumbuhan dan perkembangan
•Mempertahankan fungsi pada organ tubuh
•Menjaga keseimbangan pada metabolisme
•Pengatur dan pendukung dari proses metabolisme
•Membentuk sel-sel pada jaringan tubuh
•Sebagai sumber energi
•Memperbaiki sel-sel rusak
•Sebagai sumber pertumbuhan dan perkembangan
•Mempertahankan fungsi pada organ tubuh
•Menjaga keseimbangan pada metabolisme
•Pengatur dan pendukung dari proses metabolisme
•Membentuk sel-sel pada jaringan tubuh
Pengertian Gizi Buruk
Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. .
•Diagnosis Gizi Buruk Balita : Secara antropemetri dan klinis yaitu
1. BB/TB atau BB/PB : <-3 SD dan atau
2.Terlihat sangat kurus dan atau edema, ( Tanda-2 klinis )
Klinis Antropometri (BB/TB-PB)
Gizi Buruk Sangat kurus dan atau edema minimal
pada kedua punggung kaki <-3 SD *)
(bila ada edema BB bisa lebih)
Gizi Kurang Kurus -3 SD ― 2 SD
Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. .
•Diagnosis Gizi Buruk Balita : Secara antropemetri dan klinis yaitu
1. BB/TB atau BB/PB : <-3 SD dan atau
2.Terlihat sangat kurus dan atau edema, ( Tanda-2 klinis )
Klinis Antropometri (BB/TB-PB)
Gizi Buruk Sangat kurus dan atau edema minimal
pada kedua punggung kaki <-3 SD *)
(bila ada edema BB bisa lebih)
Gizi Kurang Kurus -3 SD ― 2 SD
Tanda dan Gejala Gizi Buruk
1.Gizi Buruk dengan Edema (Kwashiorkor)
1.Gizi Buruk dengan Edema (Kwashiorkor)
Perubahan status mental: apatis & rewel
Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa sakit, mudah rontok
Wajah membulat dan sembab
Pandangan mata sayu
Pembesaran hati
Edema :
•Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat pitting edema
•Derajat edema:
+ à Kedua punggung kaki
++ à Tungkai & lengan bawah
+++ à Seluruh tubuh (wajah & perut)
Derajat edema untuk menentukan jumlah cairan yang diberikan
Otot mengecil (hipotrofi)
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg meluas & berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)
Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya akut) à anemia dan diare
Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa sakit, mudah rontok
Wajah membulat dan sembab
Pandangan mata sayu
Pembesaran hati
Edema :
•Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat pitting edema
•Derajat edema:
+ à Kedua punggung kaki
++ à Tungkai & lengan bawah
+++ à Seluruh tubuh (wajah & perut)
Derajat edema untuk menentukan jumlah cairan yang diberikan
Otot mengecil (hipotrofi)
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg meluas & berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)
Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya akut) à anemia dan diare
2.Gizi Buruk tanpa Edema(Marasmus)
Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus kulit
Wajah seperti orang tua
Cengeng, rewel
Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana
longgar-baggy pants)
Perut umumnya cekung
Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, “piano sign”)
Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) à diare persisten .
Wajah seperti orang tua
Cengeng, rewel
Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana
longgar-baggy pants)
Perut umumnya cekung
Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, “piano sign”)
Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) à diare persisten .
3.Marasmik-Kwashiorkor
marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok.
marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak mencolok.
Penyebab Gizi Buruk
Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut UNICEF ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu :
1. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.
2.Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.
Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu:
1.Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat
2.Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak
3.Pengelolaan /lingkungan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai.
Pencegahan Gizi Buruk
Bagimana mencegah balita kita tidak gizi buruk ?
Mulailah dari 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Mengapa 1000 HPK ? seribu hari disini adalah seribu hari pertama kehidupan, yaitu 270 selama masa didalam kandungan dan 730 hari selama masa 2 tahun pertama setelah lahir. Ini adalah masa pertumbuhan dan perkembangan seluruh organ dan sistem tubuh. Pada saat dilahirkan, bayi mempunyai organ yang hampir semuanya telah selesai dibentuk, diikuti dengan perkembangan pasca lahir ( Periode Emas / Golden Period ).
Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Menurut UNICEF ada dua penyebab langsung terjadinya gizi buruk, yaitu :
1. Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.
2.Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik.
Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk yaitu:
1.Faktor ketersediaan pangan yang bergizi dan terjangkau oleh masyarakat
2.Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak
3.Pengelolaan /lingkungan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai.
Pencegahan Gizi Buruk
Bagimana mencegah balita kita tidak gizi buruk ?
Mulailah dari 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Mengapa 1000 HPK ? seribu hari disini adalah seribu hari pertama kehidupan, yaitu 270 selama masa didalam kandungan dan 730 hari selama masa 2 tahun pertama setelah lahir. Ini adalah masa pertumbuhan dan perkembangan seluruh organ dan sistem tubuh. Pada saat dilahirkan, bayi mempunyai organ yang hampir semuanya telah selesai dibentuk, diikuti dengan perkembangan pasca lahir ( Periode Emas / Golden Period ).
Bila asupan gizi dari ibu ke bayi kurang, bayi akan melakukan penyesuaian, karena bayi bersifat plastis (mudah menyesuaikan diri). Penyesuaian tersebut bisa melalui pengurangan jumlah sel dan pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih kecil, agar sesuai dengan terbatasnya asupan gizi. Sayangnya sekali berubah, bersifat permanen, atinya bila perbaikan gizi dilakukan setelah melewati kurun seribu pertama kehidupan, maka efek perbaikannya kecil, sebaliknya bila dilakukan pada masa 1000 HPK, terutama didalam kandungan, maka efek perbaikannya bermakna.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam 1000 HPK adalah :
a)Pada masa kehamilan
1.Asupan makan cukup kalori dan protein untuk mendukung peningkatan berat badannya dengan pola makan yang seimbang. Jika terjadi penambahan berat badan secara drastis segera konsultasi ke dokter
2.Meningkatkan asupan zat besi karena kebutuhan zat besi ketika hamil meningkat sehingga disamping makan yang seimbang juga diperlukan konsumsi tablet tambah darah (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilan.
3.Meningkatkan asupan asam folat. Asam folat ini berperan dalam pembentukan sistem saraf dan sel-sel. Jika asupannya kurang memadai dapat menimbulkan kelainan bawaan pada bayi seperti: anenchepaly (lahir tanpa batok kepala), spina bifida (tulang belakang tidak tersambung), anemia makrositik, dan lain-lain. Untuk memenuhinya dapat diasup baik dari sumber makanan dan suplemen. Sumber Asam folat contohnya sayuran hijau, daging tanpa lemak, biji-bijian, kacang tanah, jeruk.
4.Meningkatkan asupan Kalsium. Kalsium berperan dalam pembentukan gigi, tulang, hati, saraf dan otot pada bayi. Sumber utama Kalsium adalah susu dan olahannya seperti : whole milk, skimmed milk, yoghurt, keju, serta beberapa bahan makanan nabati dalam sayuran hijau tua.
5.Meningkatkan asupan Vitamin D. Vitamin D berperan dalam meningkatkan penyerapan Kalsium dalam tubuh, mengurangi resiko infeksi selama kehamilan, dan mengurangi gejala preeclampsia. Sumber vitamin D contohnya kuning telur, susu dan olahannya, mentega.
6.Memenuhi kebutuhan Yodium. Kekurangan Yodium selama hamil mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme yang selanjutnya dapat berkembang menjadi kretinisme di kemudian hari. Sumber Yodium contohnya makanan laut seperti ikan, udang, kerang.
7.Menghindari rokok, kafein dan minuman beralkohol
8.Cukup istirahat dan hindari stres
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam 1000 HPK adalah :
a)Pada masa kehamilan
1.Asupan makan cukup kalori dan protein untuk mendukung peningkatan berat badannya dengan pola makan yang seimbang. Jika terjadi penambahan berat badan secara drastis segera konsultasi ke dokter
2.Meningkatkan asupan zat besi karena kebutuhan zat besi ketika hamil meningkat sehingga disamping makan yang seimbang juga diperlukan konsumsi tablet tambah darah (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilan.
3.Meningkatkan asupan asam folat. Asam folat ini berperan dalam pembentukan sistem saraf dan sel-sel. Jika asupannya kurang memadai dapat menimbulkan kelainan bawaan pada bayi seperti: anenchepaly (lahir tanpa batok kepala), spina bifida (tulang belakang tidak tersambung), anemia makrositik, dan lain-lain. Untuk memenuhinya dapat diasup baik dari sumber makanan dan suplemen. Sumber Asam folat contohnya sayuran hijau, daging tanpa lemak, biji-bijian, kacang tanah, jeruk.
4.Meningkatkan asupan Kalsium. Kalsium berperan dalam pembentukan gigi, tulang, hati, saraf dan otot pada bayi. Sumber utama Kalsium adalah susu dan olahannya seperti : whole milk, skimmed milk, yoghurt, keju, serta beberapa bahan makanan nabati dalam sayuran hijau tua.
5.Meningkatkan asupan Vitamin D. Vitamin D berperan dalam meningkatkan penyerapan Kalsium dalam tubuh, mengurangi resiko infeksi selama kehamilan, dan mengurangi gejala preeclampsia. Sumber vitamin D contohnya kuning telur, susu dan olahannya, mentega.
6.Memenuhi kebutuhan Yodium. Kekurangan Yodium selama hamil mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme yang selanjutnya dapat berkembang menjadi kretinisme di kemudian hari. Sumber Yodium contohnya makanan laut seperti ikan, udang, kerang.
7.Menghindari rokok, kafein dan minuman beralkohol
8.Cukup istirahat dan hindari stres
b) Pada masa kehidupan pertama bayi
1.Lakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) segera setelah melahirkan serta upayakan bayi mendapatkan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar dan berwarna jernih kekuningan).
2.Berikan hanya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama keidupan bayi.
3.Setelah usia 6 bulan dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI (MP-ASI) yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
4.Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.
5.Selalu memantau pertumbuhan dengan cara ditimbang dan pengukuran tinggi badan di posyandu setiap bulan. Amati dan cermati arah pertumbuhan anak apakah sesuai atau tidak dengan arah pertumbuhan di dalam KMS buku KIA . Jika tidak sesuai, bahkan ada kecenderungan tetap / menurun,segera konsultasikan pada petugas kesehatan .
6.Berikan vitamin A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus
1.Lakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) segera setelah melahirkan serta upayakan bayi mendapatkan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar dan berwarna jernih kekuningan).
2.Berikan hanya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama keidupan bayi.
3.Setelah usia 6 bulan dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI (MP-ASI) yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
4.Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.
5.Selalu memantau pertumbuhan dengan cara ditimbang dan pengukuran tinggi badan di posyandu setiap bulan. Amati dan cermati arah pertumbuhan anak apakah sesuai atau tidak dengan arah pertumbuhan di dalam KMS buku KIA . Jika tidak sesuai, bahkan ada kecenderungan tetap / menurun,segera konsultasikan pada petugas kesehatan .
6.Berikan vitamin A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus
Penanganan Gizi Buruk
4 (Empat) Fase Perawatan dan Pengobatan Gizi Buruk
•Fase Stabilisasi: (1-2 hari)
Fase awal à tindakan segera untuk menstabilkan kondisi klinis anak.
– atasi kedaruratan medis
– pemberian formula khusus (F75): energi : 80-100 kkal/kgBB/hari
protein: 1-1,5 g/kgBB/hari
cairan : 130 ml/kgBB/hari (tanpa edema)
100 ml/kgBB/hari (dgn edema)
– Hati-hati kelebihan cairan/overload à gagal jantung.
4 (Empat) Fase Perawatan dan Pengobatan Gizi Buruk
•Fase Stabilisasi: (1-2 hari)
Fase awal à tindakan segera untuk menstabilkan kondisi klinis anak.
– atasi kedaruratan medis
– pemberian formula khusus (F75): energi : 80-100 kkal/kgBB/hari
protein: 1-1,5 g/kgBB/hari
cairan : 130 ml/kgBB/hari (tanpa edema)
100 ml/kgBB/hari (dgn edema)
– Hati-hati kelebihan cairan/overload à gagal jantung.
•Fase Transisi: ( 5-7 hari)
– Masa peralihan dari stabilisasi ke rehabilitasi.
– Memberi kesempatan tubuh beradaptasi terhadap pemberian energi dan protein yang lebih tinggi ====> bertahap : energi : 100-150 kal/kgBB/har protein: 2-3 g/kgBB/hari, cairan sesuai kebutuhan , F 75 ==> F100
-Hati-hati kelebihan cairan/overload à gagal jantung.
– Masa peralihan dari stabilisasi ke rehabilitasi.
– Memberi kesempatan tubuh beradaptasi terhadap pemberian energi dan protein yang lebih tinggi ====> bertahap : energi : 100-150 kal/kgBB/har protein: 2-3 g/kgBB/hari, cairan sesuai kebutuhan , F 75 ==> F100
-Hati-hati kelebihan cairan/overload à gagal jantung.
•Fase Rehabilitasi: (2-4 minggu)
– Fase tumbuh kejar : memulihkan jaringan tubuh yang hilang
– Energi dan protein ditingkatkan sesuai kemampuan
energi : 150-220 kkal/kgBB/hari
protein: 4-6 g/kgBB/hari
cairan sesuai kebutuhan
F100, bertahap ditambah makanan
– Evaluasi kenaikan berat badan: minimal 5 g/kgBB/hari atau 50 g/kgBB/minggu
– Fase tumbuh kejar : memulihkan jaringan tubuh yang hilang
– Energi dan protein ditingkatkan sesuai kemampuan
energi : 150-220 kkal/kgBB/hari
protein: 4-6 g/kgBB/hari
cairan sesuai kebutuhan
F100, bertahap ditambah makanan
– Evaluasi kenaikan berat badan: minimal 5 g/kgBB/hari atau 50 g/kgBB/minggu
•Fase Tindak lanjut: (4-5 bulan)
– Setelah anak pulang dari rawat inap:
– teruskan pemberian makanan tumbuh kejar
– kontrol teratur: ̴ setiap minggu pada bulan pertama
̴ setiap 2 minggu pada bulan kedua
̴ selanjutnya setiap bulan
– lanjutkan/lengkapi imunisasi dan vitamin A
– lanjutkan pengobatan penyakit penyerta
– Ibu diberi konseling gizi
Ke-4 (empat fase tersebut diterapkandalam 10 (sepuluh) Langkah Tatalaksana Gizi Buruk :
1. Mencegah dan mengatasi Hipoglekemi
2. Mencegah dan mengatasi Hipotermi
3. Mencegah dan mengatasi Dehidrasi
4. Memperbaiki gangguan Kesimbangan elektrolit
5. Mengobati infeksi
6. Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro
7. Memberikan makananan untuk tarnsisi dan rehabilitasi
8. Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
9. Memberikan stimulasi untuk tumbuh kejar
10. Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah
– Setelah anak pulang dari rawat inap:
– teruskan pemberian makanan tumbuh kejar
– kontrol teratur: ̴ setiap minggu pada bulan pertama
̴ setiap 2 minggu pada bulan kedua
̴ selanjutnya setiap bulan
– lanjutkan/lengkapi imunisasi dan vitamin A
– lanjutkan pengobatan penyakit penyerta
– Ibu diberi konseling gizi
Ke-4 (empat fase tersebut diterapkandalam 10 (sepuluh) Langkah Tatalaksana Gizi Buruk :
1. Mencegah dan mengatasi Hipoglekemi
2. Mencegah dan mengatasi Hipotermi
3. Mencegah dan mengatasi Dehidrasi
4. Memperbaiki gangguan Kesimbangan elektrolit
5. Mengobati infeksi
6. Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro
7. Memberikan makananan untuk tarnsisi dan rehabilitasi
8. Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
9. Memberikan stimulasi untuk tumbuh kejar
10. Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah
Demikian artikel ini kami susun semoga bisa menambah ilmu dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan untuk keluarga pada khususnya, sebagai upaya terwujudnya keluarga yang mandiri sadar gizi dengan indicator tidak adanya kejadian gizi buruk dalam keluarga,masyarakat maupun suatu wilayah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar