Minggu, 30 April 2017

Makalah WaterBirth

Waterbirth adalah proses persalinan yang dilakukan di dalam air. Sang ibu yang akan melakukan proses persalinan memasuki air kolam saat mulut rahim sudah tahap pembukaan.
Di Negara-negara seperti Rusia, Amerika Serikat, dan beberapa Negara di asia, Waterbirth telah dikenal sejak lama. Tapi di Negara Indonesia baru mengenal Waterbirth pada tahun 2006. “Saat melahirkan di dalam air, rasa nyeri akan berkurang dibandingkan saat melahirkan di luar air. Pasalnya, sirkulasi darah uterus lebih baik, sehingga sang ibu yang akan melahirkan merasa lebih rileks”.
Tetapi metode Waterbirth ini perlu dipertimbangkan bagi sang ibu yang kondisinya tidak memungkinkan untuk memakai metode ini, seperti bagi ibu yang memiliki kondisi preeklamasia (ada kemungkinan bayi prematur, bayi kembar, sungsang, pendarahan, infeksi herpes), karena virus herpes tidak mati di air hangat, sehingga dapat menular pada bayi yang baru lahir.
1. Metode water birth
Ada dua metode persalinan di air, yaitu :
1) Water birth murni, yaitu metode persalinan water birth dimana ibu masuk ke kolam persalinan setelah mengalami pembukaan 6 sampai proses melahirkan terjadi.
2) Water birth emulsion, yaitu metode persalinan water birth dimana ibu hanya berada di dalam kolam hingga masa kontraksi akhir. Proses melahirkan tetap dilakukan di tempat tidur.
Selama proses persalinan dengan melalui metode water birth, diperlukan beberapa instrumentasi esensial yang harus dipersiapkan, antara lain :
1) Termometer air
2) Termometer ibu
3) Doppler anti air
4) Sarung tangan
5) Pakaian kerja (apron)
6) Jaring untuk mengangkat kotoran
7) Alas lutut kaki bantal, instrumen partus set
8) Shower air hangat
9) Portable/permanent pool
10) Handuk, selimut
11) Warmer dan peralatan resusitasi bayi

 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persalinan water birth
1. Calon ibu yang memiliki panggul sempit,
2. Bayi lahir sungsang atau melintang
3. Ibu yang sedang dalam perawatan medis
4. Ibu yang mempunyai penyakit herpes, sebab virus herpes tidak mati dalam air dan dapat menular kepada bayi yang dilahirkan.
Persiapan persalinan dalam air :
1. Ada kemauan dan keyakinan untuk melahirkan di dalam air
2. Mengikuti senam hamil saat kehamilan, agar proses persalinan berjalan lancar
3. Pastikan kolam yang akan dipakai dalam persalinan adalah kolam yang memenuhi standart untuk water birth, dan yakinkan kebersihan serta sterilitas kolam.
4. Menyiapkan data lengkap, seperti pemeriksaan laboratorium sebagai salah satu 6.Tahap persalinan water birth

Proses persalinan di air memiliki tahapan yang sama seperti melahirkan normal. Hanya saja dengan ibu berendam dalam air hangat, membuat sirkulasi pembuluh darah jadi lebih baik. Akibatnya akan berpengaruh pula pada kontraksi rahim yang jadi lebih efektif dan lebih baik. Sehingga waktu tempuh dalam proses persalinan ini lebih singkat daripada proses melahirkan normal biasa.

BAB 3
 
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN WATER BIRTH
1. Manfaat persalinan secara Water BIrth
Untuk bayi

Melahirkan dapat menjadi pengalaman yang berat untuk bayi. Benar air hangat membantu memudahkan transisi dari jalan lahir ke dunia luar karena cairan hangat menyerupai akrab lingkungan intrauterin , dan melembutkan cahaya, warna dan suara.
Sebetulnya, manfaat paling baik dari metode melahirkan dalam air ini adalah bagi bayi. Air yang digunakan adalah air hangat dengan suhu 37oC yang suhunya mirip dengan suhu dalam rahim ibu. Sehingga begitu keluar dari rahim ibu, bayi merasakan keamanan dan kenyamanan seperti dalam rahim ibu, sehingga ia bisa lebih beradaptasi. Setelah dikeluarkan dari dalam air, barulah bayi tersebut menangis. Bayi juga menjadi lebih bersih dari kotoran dan darah.
2. kelemahan persalinan secara Water Birth
Sebuah penelitian mengungkap kekhawatiran bahwa medium air akan membuat tali pusat menjadi kusut atau terkompresi, sehingga bayi kemungkinan akanterengah-engah dan menghisap air ke dalam paru-paru mereka.
Studi tahun 2002 yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan Pediatrics juga menyimpulkan bahwa persalinan dalam air meningkatkan risiko bayi tenggelam.
Situs Live Science menambahkan bahwa kelahiran dalam air tidak direkomendasikan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists sebagai pilihan proses melahirkan yang layak. Persalinan dalam air dikhawatirkan memicu risiko pneumonia atau infeksi pada otak, dan serangan kekuarangan oksigen.





BAB 4
Aplikasi Persalinan dalam Air
Ibu Liz adalah orang pertama di indonesia yang melahirkan anak ke duanya di air. Proses melahirkannya cukup sederhana, dilakukan di dalam sebuah bak berdiameter 2 m, berisi air hangat bersuhu 36-37 *C atau kurang lebih sama dengan suhu di dalam rahim. Kolam tersebut sepertinya hanyalah kolam sederhana terbuat dari plastik seperti kolam renang anak-anak yang empuk dan nyaman. Pada pembukaan ke lima atau ke enam, si ibu masuk ke dalam kolam. Proses dari masuk ke kolam sampai dengan melahirkan memakan waktu kira-kira 1,5 – 2 jam.
Saat itu Ibu Liz tetap merasa mulas dan mengejan seperti layaknya proses melahirkan biasa, namun karena airnya hangat rasa mulas terobati dan saat melahirkan tidak terlalu sakit. Setelah itu, si ibu kembali ke tempat tidur dan diperiksa kalau-kalau ada kerobekan. Proses ini juga melibatkan dokter anak yang memeriksa kondisi si bayi begitu dilahirkan.
Kekhawatiran para calon ibu akan keamanan si bayi saat dilahirkan rasanya tidak perlu mengingat teori di balik melahirkan di air adalah bayi berada di dalam cairan amniotik yang nyaman di rahim selama 9 bulan dan melahirkan dalam lingkungan yang kurang lebih sama dengan di rahim membuat bayi nyaman seolah-olah masih di habitatnya, dan barulah ia menangis saat dikeluarkan dari kolam hangat tersebut.
Dr. Otamar menambahkan, “Pada prinsipnya melahirkan di air sama saja dengan melahirkan normal, yang membedakan hanya medianya.” Malah proses melahirkan di air lebih cepat dibanding melahirkan normal, hanya memakan waktu kurang lebih 1,5 sampai 2 jam. Manfaat lainnya, suhu air yang hangat membuat sirkulasi pembuluh darah lebih baik sehingga kontraksi lebih mudah dan mulut rahim menjadi lembek dan mudah dibuka. Bahkan untuk beberapa kasus, mulut rahim tidak perlu dijahit lagi karena tidak robek.

DAFTAR PUSTAKA
Alfirevic, Z., et al.2006. Immersion in water during labour and birth (Royal college of obstetricians and gynaecologists/Royal college of midwives joint statement no.1). Available at: http://www.rcm.org.uk/info/docs/RCOG_RCM_Birth_in_Water_ Final_Copy_1.pdf.
Cook, E. 2006. Alternative birthing methods. Available at: http://www.americanpregnancy.org.
Garland, D., Choo, YP, Coe, M. 2004. In the use of water in labour and birth-The royal college of midwives. Available at:http://www.rcm.org.uk/info /docs/RCOG_ RCM_ Birth in water _Final_Copy. pdf .
Guidelines for water birth at OHSU.2001. Oregon health and sciences university water birth guidelines. Available at: http://www.data.memberclicks. com/site/wi /OHSU_2001-guidelines.PDF.
Harper, B. 2000. In what prevents baby from breathing under water? In waterbirth basics from newborn breathing to hospital protocols. available: http://www. thiswomanswork.net/images/what_prevent_bay_from_breathing_under_water.pdf.
Harper, B. 2003.In taking the plunge: reevaluating waterbirth temperature guidelines MIDIRS. Available at: http://data.memberclicks.com/site/wi/MidirsarticleBH.pdf.
Kassim Z, Sellars M, Greenough A.2005. In underwater birth and neonatal respiratory distress (Departement of child health, guy’s, king’s and st thomas’ school of medical, king’s college hospital). London SES9RS, Departement of radiology, King’s college hospital. London. Available at: http://www.data.memberclicks.com/site/wi/BMJ-May 2005-waterbirth, pdf.
Kitzinger, S.2000. In explorating birth movement in water (The complete book of pregnancy and childbirth). Available at: http://www.waterbirth.org.
McFarland JA.2007. In waterbirth–myths vs realities. Available at: http://www.mybirthdesign.com/.
OGCCU.2007. In water therapy – pain management in labour (Clinical guidelines-obstetrics and midwifery guidelines). Available at: http://www.kemh. health.wa. gov.au/development/manuals/sectionb/4/8269.pdf.
Palmer, J. In water during labour and birth. 2001 Available at: http://www. pregnancy.com.au/water_during_labour_and_birth.htm.
Schroeter K.2004. In water births: a naked emperor (departement of pediatrics, division of perinatal-neonatal medicine). J.Pediatrics
Singh U, Schereiner A, Macdermott R, Johnston D, Seymour J, Garland D, Davidson J.2006. Guidelines for Water Birth within the midwifery led unit and at home (Dartford and Gravesham-NHS Trust). Available at: http://www.darentvalley hospital. nhs.uk.
Thoni A, Murari S.2001. In birth in water. a comparative study after 555 births in water (Abstract). Minerva Ginecol
Water birth – wikipedia, the free encyclopedia (wikipedia foundation, Inc.). 2007 Available at: http://www.en.wikipedia.org/wiki/water_birth Zanetti RD, Lapaire O, Maertens A, Holzgreve W, Hosli I. In Water birth, more than a trendy alternative: a prospective, observational study (
Diposkan oleh Herpika Diana di 01.45


1 komentar: